Di era digital seperti sekarang, hampir semua orang memiliki Bahaya Gadget. Baik orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak sudah akrab dengan benda pipih yang dapat mempengaruhi banyak orang ini. Tak jarang kita melihat anak usia Sekolah Dasar (SD) sibuk bermain game di handphone atau menonton video di Yooutube selama berjam-jam. Meski gadget bisa menjadi alat bantu belajar, penggunaan yang berlebihan justru dapat memberikan dampak negatif, terutama pada kemampuan literasi anak.
Banyak orang tua yang berfikir dengan memberikan gadget kepada anak merupakan sebuah bentuk hiburan dengan tujuan agar anak tidak rewel dan tenang. Namun, tanpa disadari hal ini memberikan pengaruh buruk kepada anak karena menjadi terbiasa dengan layar Bahaya Gadget. Setiap rewel atau ada waktu luang anak selalu diberi gadget. Hal ini tentu tidak ada lagi waktu untuk membaca buku cerita, bermain, atau sekedar menulis dengan tangan.
Anak-anak SD yang seharusnya berada pada masa emas karena pada waktu itulah usia penting mereka untuk mengembangkan kemampuan dasar seperti membaca, menulis, da berpikir logis. Sayangnya, kebiasaan menatap layar terus-menerus (screentime) bisa mengganggu proses ini. Anak-anak kini lebih suka menonton video pendek Bahaya Gadget yang berdurasi tidak lebih dari 15 detik, game online, dan media sosial lainnya dibandingkan dengan membaca buku. Kebiasaan menonton video pendek seperti pada platfrom TikTok, Reels Instagram, dan sebagainya dapat membuat otak menjadi busuk (Brainrot).
Adapun akibat dari kebiasaan bermain gadget bagi anak-anak adalah: anak sulit untuk berkonsentrasi karena otak menjadi terbiasa menerima informasi dala bentuk yang sangat singkat dan menarik, merangsang sistem dopamin di otak yang mengakibatkan kecanduan, anak mengalami penurunan kemampuan memahami teks, menulis dengan baik, bahkan kesulitan menyampaikan ide secara tertulis. Literasi bukan hanya masalah bisa membaca dan menulis, melainkan mencakup kemampuan memahami informasi, menyampaikan ide secara tertulis, dan berpikir kritis terhadap apa yang dibaca. jika sejak kecil anak sudah malas membaca dan lebih tertarik menonton video singkat, maka otaknya tidak terlatih untuk berpikir kritis dalam struktur cerita, memahami alur, atau mengolah informasi dalam bentuk tulisan.
Membangun kebiasaan literasi memang tidak mudah. Butuh waktu, kesabaran, dan konsisten, tetapi hasilnya sangat besar untuk masa depan anak. Anak yang suka membaca dan menulis dengan baik akan lebih mudah menyerap pelajaran, berkomunikasi, memahami dunia sekitanya. Di masa depan, dunia kerja tidak hanya membutuhkan orang yang pandai teknologi saja, tetapi juga yang bisa berpikir kritis, mampu menganalisis informasi, dan menyampaikan ide dengan jelas. semua itu hanya bisa dicapai jika anak memiliki kemampuan literasi yang kuat.
Gadget bukan musuh. ia bisa menjadi alat belajar yang hebat, asalkan digunakan dengan bijak. Namun, jika dibiarkan tanpa batas dan pengawasan dari orang tua, gadget dapat menjadi penghalang perkembangan anak, terutama dalam hal literasi. “layar terang” memang dapat menarik perhatian anak, tapi jangan sampai membuat “pikiran mereka redup.” Sudah saatnya kita sebagai orang tua dan pendidik kembali menanamkan rasa cinta pada buku dan kebiasaan membaca sejak dini. Literasi adalah hadian terbaik yang bisa kita berikan untuk masa depan mereka.
Link situs slot gacor kix388 dengan deposit rendah dapat memberikan anda kepuasan berjudi dengan berbagai macam permainan dari penyedia slot online kix388 login terpercaya dan seru yang semuanya bisa anda dapatkan dengan mendaftar di situs kix388 slot ini. Anda dapat dengan mudah bersiap untuk bertaruh dan bermain online ceri188 kapan saja, di mana saja. Selanjutnya anda bisa mengikuti permainan judi dari bandar slot terpercaya seperti saat bermain di situs judi slot terpercaya di Indonesia kix388 link alternatif. Tidak mudah untuk menemukan agen slot gacor terbaik kix388 login link alternatif di internet, karena informasi ini hanya disimpan oleh orang-orang yang berpengalaman, jadi anda sangat beruntung bisa bergabung sekarang ids388.